Belajar PHP : Membuat dan Menggunakan Variabel (Bagian Pertama)

03 Mei 2014
Variabel merupakan konsep dasar yang wajib diketahui, dipahami, dan dikuasai oleh mereka yang hendak belajar suatu bahasa pemrograman, di samping fungsi, pengulangan, serta alur-kontrol. Itu sebabnya, uraian mengenai variabel akan disajikan pada materi-materi awal dokumentasi bahasa pemrograman bersangkutan.

Variabel adalah tempat menyimpan data sementara di memori komputer. Ia bisa kita ibaratkan dengan keranjang tempat menyimpan buah-buahan. Keranjang berperan sebagai variabel, adapun buah-buahan merupakan data yang kita simpan pada variabel tersebut.

Sebagai sebuah konsep, variabel memang tidak terlalu sulit untuk dipahami.

Secara konseptual, setiap bahasa pemrograman menggunakan variabel untuk tujuan di atas. Namun, secara teknis, suatu bahasa pemrograman tertentu dapat memiliki mekanisme yang berbeda dari bahasa pemrograman lain dalam menangani variabel ini.

Hal ini bisa kita lihat, misalnya, dari cara suatu bahasa pemrograman membuat, memberi dan menampilkan nilai, serta memeriksa keberadaan variabel.

Melalui artikel ini, kita akan belajar bagaimana membuat dan menggunakan variabel dalam PHP. Secara khusus, artikel ini ditujukan bagi mereka yang hendak atau baru belajar bahasa pemrograman yang ketika lahir memiliki nama panjang Personal Home Page ini.

Membuat variabel

Dalam PHP, variabel diawali dengan sebuah tanda dollar ($). Perhatikan contoh berikut.

<?php
   $merk;
   $_warna;
?>

Pada contoh skrip PHP di atas, kita membuat dua buah variabel: $merk dan $_warna. Bagian yang berbunyi "merk" dan "_warna" disebut dengan identifier, yaitu nama yang kita berikan untuk variabel.

Ada beberapa aturan yang harus kita perhatikan berkenaan dengan nama yang akan kita berikan pada variabel dalam PHP ini. Kesalahan dalam menaati aturan-aturan ini akan mengakibatkan munculnya pesan kesalahan (error) saat skrip PHP dijalankan. Berikut adalah aturan-aturan yang dimaksud:

  1. hanya boleh diawali dengan huruf alfabet (a-z), baik kecil maupun kapital, atau underscore;
  2. tidak boleh mengandung spasi;
  3. tidak boleh mengandung simbol-simbol seperti *, ?, !, dan sejenisnya;
  4. tidak boleh hanya terdiri dari angka; dan
  5. boleh mengandung angka, tapi tidak disimpan diawal.

Berikut adalah beberapa contoh variabel yang tidak valid.

<?php
   $2siswa; // Salah karena diawali dengan angka
   $kopi+susu; // Salah karena mengandung operator +
   $jumlah buku; // Salah karena mengandung spasi
   $ nama_sekolah; // Salah karena diawali dengan spasi
   $*kelas; // Salah karena mengandung operator *
   $1000; // Salah karena hanya terdiri dari angka
?> 

Selain aturan-aturan di atas, kita juga sangat dianjurkan untuk tidak menggunakan kata-kata tercadang (reserved words) untuk menamai variabel. Kata-kata tercadang ini adalah konstruksi bahasa (language construct) PHP yang memiliki makna-makna khusus seperti: echo, break, dan foreach.

Laman resmi dokumentasi PHP menyajikan daftar kata-kata tercadang ini secara lengkap. Silakan menyempatkan diri untuk memeriksanya.

Pada laman tersebut juga diungkapkan bahwa menggunakan kata-kata tercadang sebagai identifier untuk variabel, meskipun tidak akan mengakibatkan error, dapat membingungkan.

Sifat identifier variabel

Dalam PHP, identifier sebenarnya bukanlah nama untuk variabel saja. Nama yang kita berikan untuk fungsi atau class pun disebut identifier.

Identifier untuk variabel bersifat case-sensitive, dalam arti huruf kecil dan kapital yang kita gunakan untuk menamai variabel akan diperlakukan secara berbeda.

Berikut adalah contoh beberapa variabel yang sama dalam pengucapan tetapi berbeda dalam penulisannya.

<?php
   $bahasa;
   $Bahasa;
   $BAHASA;
?>

Ketiga variabel di atas tidaklah sama. Perbedaan ini terletak pada penggunaan huruf kecil dan kapital yang kita berikan untuk identifier.

Jika kita memberi nilai pada masing-masing variabel ini, maka nilai tersebut akan dipertahankan oleh variabel-variabel tersebut, dan tidak akan saling menimpa.

Cara memberi nilai pada variabel akan saya jelaskan pada artikel selanjutnya. Untuk sementara, kita akhiri uraian mengenai variabel dalam PHP ini sampai di sini. Terima kasih telah berkenan membaca. Salam!