Belajar PHP secara Otodidak

01 Mei 2014
Belajar PHP sangatlah menyenangkan, paling tidak itu yang saya rasakan sejak pertama kali berkenalan dengan bahasa pemrograman web tersebut kurang lebih tiga tahun lalu.

PHP (Hypertext Preprocessor) merupakan bahasa skrip (scripting language) yang berjalan pada sisi server (server side scripting). Secara spesifik, ia digunakan untuk membuat aplikasi-aplikasi yang diakses melalui browser (seperti: Mozilla, Google Chrome, dan Internet Explorer).

Wordpress, Joomla, dan OpenCart adalah beberapa contoh aplikasi populer yang dibuat menggunakan bahasa pemrograman yang pertama kali ditemukan oleh Rasmus Lerdorf pada 1994 tersebut.

Dengan phpdesktop, kita dapat pula mengunakan PHP untuk membuat aplikasi desktop, meski hal ini bukan sesuatu yang umum dilakukan.

PHP dapat menjadi pilihan pertama bagi siapa pun yang tertarik untuk mempelajari bahasa pemrograman secara umum. Variabel, konstanta, tipe-data, fungsi, array, pengulangan, dan alur-kontrol adalah beberapa konsep dalam bahasa pemrograman komputer yang juga dapat kita temui di PHP.

Salah satu kesulitan yang mungkin biasa dihadapi oleh mereka yang baru akan memulai belajar PHP, terutama jika dilakukan secara otodidak melalui internet, adalah menentukan materi mana yang sebaiknya dipelajari terlebih dulu. Sebuah kesulitan yang juga pernah saya alami.

Berbagai tutorial, kiat, serta ulasan mengenai PHP baik yang ditujukan untuk tingkat pemula, menengah, maupun lanjut, dapat bermunculan tiap hari di internet. Melimpahnya informasi seperti ini sedikit banyak dapat membingungkan pembelajar pemula karena umumnya informasi-informasi tersebut tidak disajikan menggunakan model silabus yang biasa ditemukan di lembaga-lembaga pendidikan seperti sekolah atau kursusan.

Namun, di internet banyak pula laman website yang memberikan tutorial pembelajaran PHP dalam sajian yang lebih beginner-friendly, dalam arti para pembelajar pemula dapat mengikuti materi-materi secara bertahap; dari yang paling mudah hingga yang sulit. Salah satunya dapat kita temukan di www.tuxradar.com/practicalphp.

Selain bertahap, tutorial PHP yang ada di TuxRadar dilengkapi pula dengan latihan-latihan yang kunci jawabannya dapat ditemukan di bab khusus. Sajiannya memang lebih mirip dengan uraian pada sebuah buku.

Belajar PHP, sebagaimana belajar bahasa pemrograman umumnya, sudah seharusnya dibarengi dengan praktik; menuliskan kode-kode yang sedang dipelajari secara langsung.

Untuk keperluan ini, kita bisa menggunakan layanan-layanan seperti yang disediakan di Programmr atau CodeCademy. Keduanya melengkapi materi-materi pelajaran PHP-nya dengan code simulator, pengolah teks online untuk menuliskan, menjalankan, dan melihat hasil kode-kode pemrograman yang dibuat. Dengan simulator ini, belajar PHP sambil praktik jadi mudah dilakukan.

Siapa pun bisa belajar dan membuat website dengan PHP, bahkan secara otodidak. Internet membuka peluang besar untuk mewujudkannya. Pada akhirnya, kemampuan dalam memilih materi dan cara belajarlah yang akan menetukan hasil kegiatan belajar informal yang dilakukan tanpa guru ini.