Belajar CodeIgniter

28 Mei 2014
CodeIgniter (CI) adalah aplikasi open source framework yang dikembangkan untuk membuat website dinamis dengan PHP yang pertama kali dirilis pada 2006. Dengan CodeIgniter, website dinamis dapat dibangun lebih cepat jika dibandingkan dengan cara manual dari awal dengan PHP, alasannya karena di dalam CI terdapat banyak fungsi, prosedur, dan class yang siap digunakan tanpa perlu lagi membuatnya dari awal.

Sebelum sahabat belajar CodeIgniter, hal penting yang sebaiknya diketahui adalah MVC. MVC singkatan dari Model-View-Controller yakni sebuah paradigma atau metode pembuatan website yang memisahkan komponen manipulasi data, user interface, dan kontrol aplikasi.

  1. View adalah bagian yang menangani aplikasi logika untuk menerima dan merepresentasikan data kepada pengguna. Bagian ini tidak memiliki akses langsung ke bagian Model. Halaman web yang ditampilkan di browser adalah kode yang ditulis di bagian view yang dapat berupa file penuh, atau hanya potongan seperti header, sidebar, atau footer.   
  2. Model adalah bagian yang berhubungan dengan data, umumnya berupa database untuk memanipulasi data dan menerima validasi dari bagian Controller. Bagian ini tidak berhubungan langsung dengan View. Model merepresentasikan struktur data dari aplikasi yang dibuat. Intinya, di model ini memiliki banyak fungsi yang dapat melakukan retrieve, insert, update, dan delete record dari database.
  3. Hubungan antara Model dan View diatur oleh bagian Controller. Controller menerima permintaan data dari pengguna dan menentukan proses apa yang akan dikerjakan. Selain itu controller juga bertugas untuk mengambil library yang ada pada Codeigniter.

Cara menampilkan Script PHP pada Web Browser

27 Mei 2014
Tulisan ini saya buat berdasarkan pertanyaan salah satu sahabat Jurnal Sagala mengenai "Cara menampilkan script PHP pada web browser". Kalimat tersebut sebenarnya kurang tepat karena yang dimaksud adalah"Cara menampilkan teks pada web browser menggunakan script PHP". Hal ini saya ketahui setelah menyimak maksud beliau secara rinci yang dikirim via email.
Sebelum saya jelaskan langkah-langkahnya, ada baiknya terlebih dahulu dipahami istilah-istilah yang berkaitan dengan web browser, HTML, dan PHP.

Web Browser

Web browser adalah aplikasi perangkat lunak yang berfungsi untuk menjelajah dunia maya (internet). Dalam bahasa Indonesia browser disebut dengan istilah peramban. Umumnya browser dapat bekerja di semua platform Sistem Operasi. Adapun Web browser yang sering dipakai oleh para pengguna antara lain:
  1. Mozilla Firefox
  2. Google Chrome
  3. Opera termasuk Opera Mini dan Opera Mobile
  4. Internet Explorer
  5. Safari
  6. Maxthon
  7. Rockmelt
  8. Sea Monkey
  9. DeepNet Explorer
  10. Avant Browser

Belajar PHP: Cara Memasang dan Menggunakan Composer

20 Mei 2014
Saya berkenalan dengan Composer ketika pertama kali belajar framework PHP bernama Laravel. Laravel memang salah satu framework yang memanfaatkan Composer sebagai dependency manager-nya, sehingga para programer PHP yang menggunakan framework karya Taylor Otwell tersebut sangat dianjurkan untuk mengakrabkan diri dengan dan menguasai cara menggunakan Composer.

Dalam konteks pemrograman PHP, dependency bisa kita pahami sebagai aplikasi siap-pakai atau pustaka-pustaka (library) yang dibuat programer lain—biasanya berupa class atau kumpulan fungsi, misalnya class untuk mengunggah file atau fungsi-fungsi untuk memanipulasi string—yang ditambahkan dan digunakan dalam aplikasi yang sedang kita buat.

Umpamanya kita akan membuat aplikasi PHP sederhana untuk menyimpan data buku koleksi pribadi yang berjumlah ratusan. Kita pun mulai merancang database dan menuliskan kode-kode PHP untuk menambah, memperbarui, serta menghapus data buku.

Data-data buku yang telah disimpan di database tersebut tentu saja harus kita tampilkan untuk memudahkan pemeriksaan serta pencarian data buku tertentu.

Karena koleksi buku yang kita miliki berjumlah ratusan, tentu tidak akan efektif jika semuanya harus ditampilkan pada satu halaman saja. Dari sini kita mulai berpikir bagaimana membagi-bagi data-data buku tersebut ke dalam beberapa halaman. Misalnya kita menginginkan setiap halaman hanya menampilkan dua puluh data buku saja.

Kita dapat kembali menuliskan kode-kode PHP berikutnya untuk menyelesaikan masalah ini. Namun, kita dapat menempuh cara paling mudah dan cepat untuk mengatasinya, yakni dengan memanfaatkan pustaka class PHP yang dibuat programer lain khusus untuk kebutuhan tersebut.

Di sinilah letak pentingnya Composer. Ia akan sangat membantu kita dalam mencari dan menambahkan pustaka-pustaka tersebut ke dalam aplikasi yang sedang dibuat.

Cara Membuat Website Responsive dengan NetBeans IDE 8.0

11 Mei 2014
Para programer Java pasti sangat akrab dengan NetBeans, IDE (Integreted Development Environment) yang dapat membantu mereka membuat berbagai jenis aplikasi berbasis bahasa pemrograman yang pertama kali dikembangkan oleh James Gosling pada 1995 ini dengan lebih cepat dan efektif.

Sebuah IDE memang bukan sekadar penyunting teks (text editor). Lebih dari itu, ia dilengkapi pula dengan compiler—sejenis program yang dapat mengubah kode-kode suatu bahasa pemrograman menjadi kode-kode mesin yang dapat dieksekusi komputer—dan debugger—program yang dapat membantu seorang programer dalam mendeteksi kesalahan atau bug pada program lain.

Pada awalnya NetBeans merupakan sebuah proyek yang dikembangkan sejumlah mahasiswa berkebangsaan Ceko untuk membuat semacam program berbasis GUI (Graphical User Interface) menyerupai Delphi (dalam bahasa Pascal) untuk Java.

Meski NetBeans secara khittah merupakan IDE untuk Java, namun para pengembang web dapat pula menggunakannya untuk membuat serta mendesain berbagai aplikasi berbasis web.

Dengan diintegrasikannya fitur HTML5 ke dalam paket instalasi NetBeans IDE sejak versi 7.3, para pengembang serta desainer web semakin dipermudah dalam mengerjakan proyek-proyek mereka.

Melalui tulisan ini, saya akan menjelaskan langkah-langkah mudah membuat website jenis responsive design menggunakan NetBeans IDE versi terbaru, yakni versi 8.0.

Membuat Website dengan Templat HTML5 Gratis

09 Mei 2014
HTML adalah bahasa standar yang digunakan untuk membuat dan mestrukturisasikan halaman website. Bisa dikatakan bahwa setiap halaman website yang kita akses di internet dibuat menggunakan bahasa tanda (markup language) yang ditemukan oleh Tim Berners Lee lebih dari dua puluh tahun silam ini.

HTML5 merupakan versi HTML terbaru yang dikembangkan oleh W3C (World Wide Web Consortium) dan WHATWG (Web Hypertext Application Technology Working Group).

Meski kedua lembaga non-profit tersebut belum mengumumkan secara resmi bahwa HTML5 telah final dibuat (paling tidak hingga artikel ini saya tulis), kita sudah dapat menggunakan fitur-fitur HTML versi terbaru ini untuk membuat website.

Peramban-peramban modern (seperti: Mozilla Firefox, Google Chrome, dan Safari) pun telah mulai menerapkan spesifikasi-spesifikasi HTML5 ini. Kita bisa memeriksa apakah browser yang terpasang di komputer kita telah mendukung spesifikasi HTML5 ini dengan menggunakan layanan yang disediakan di html5test.com.

Memilih Komposisi Warna untuk Desain Web dengan Agave

06 Mei 2014
Warna merupakan salah satu elemen penting dalam desain, baik desain grafis maupun desain web. Pemilihan komposisi warna yang tepat dan harmonis bukan hanya akan membuat sebuah karya desain indah dilihat, tetapi juga menjadi salah satu ukuran keberhasilannya dalam menyampaikan pesan, gagasan, atau informasi secara visual.

Dalam konteks desain web, pemilihan warna harus pula memperhatikan tingkat kekontrasan antara teks dengan bagian yang melatarinya. Hal ini untuk menjamin keterbacaan teks-teks tersebut terutama oleh mereka yang mengalami gangguan penglihatan.

Dilihat dari sisi desain, warna bisa menjadi faktor penegas identitas sebuah halaman website. Dengan warna, ia akan tampak hidup, dan dengan warna pula, ia akan terkesan hambar.

Memilih komposisi warna yang tepat dan serasi untuk desain website memang tidak selalu mudah dilakukan. Butuh ketelitian dan kreatifitas untuk melakukannya.

Jika Anda seperti saya, hobi mendesain website dan mengutak-atik templat blog, besar kemungkinan ketika membuka sebuah halaman website, Anda tidak hanya akan membaca informasi yang disajikan, tetapi juga memperhatikan komposisi warna yang digunakan laman-laman online tersebut.

Belajar PHP : Membuat dan Menggunakan Variabel (Bagian Kedua)

04 Mei 2014
Melalui artikel sebelumnya, Belajar PHP: Membuat dan Menggunakan Variabel (Bagian Pertama), kita telah mengetahui dan mempelajari secara singkat mengenai variabel serta bagaimana mendefinisikannya dalam PHP.

Pada artikel bagian kedua ini, saya akan melanjutkan pelajaran dasar-dasar pemrograman PHP ini dengan menjelaskan tentang cara memberi nilai pada sebuah variabel.

Karena variabel memang dibuat untuk menyimpan data atau nilai (value), maka dapat dipastikan kita tidak akan menemukan satu variabel dalam sebuah skrip PHP yang tidak memiliki nilai, kecuali untuk tujuan pembelajaran seperti contoh yang saya berikan pada artikel bagian pertama.

Contoh skrip PHP berikut akan mengakibatkan munculnya notice—sebuah pesan kesalahan dalam PHP ketika kita melakukan sesuatu yang sebaiknya tidak dilakukan—manakala kita menjalankannya di browser.

<?php
   $nothing;
   echo $nothing;
?>

Bunyi pesan kesalahan tersebut kurang lebih seperti berikut: "Notice: Undefined variable: nothing in ... ".

Pesan tersebut muncul karena variabel $nothing di atas tidak memiliki nilai apa pun. Dengan memberikan nilai pada variabel $nothing, pesan kesalahan di atas akan hilang secara otomatis, meski nilai yang diberikan berupa string kosong atau NULL seperti berikut.

Belajar PHP : Membuat dan Menggunakan Variabel (Bagian Pertama)

03 Mei 2014
Variabel merupakan konsep dasar yang wajib diketahui, dipahami, dan dikuasai oleh mereka yang hendak belajar suatu bahasa pemrograman, di samping fungsi, pengulangan, serta alur-kontrol. Itu sebabnya, uraian mengenai variabel akan disajikan pada materi-materi awal dokumentasi bahasa pemrograman bersangkutan.

Variabel adalah tempat menyimpan data sementara di memori komputer. Ia bisa kita ibaratkan dengan keranjang tempat menyimpan buah-buahan. Keranjang berperan sebagai variabel, adapun buah-buahan merupakan data yang kita simpan pada variabel tersebut.

Sebagai sebuah konsep, variabel memang tidak terlalu sulit untuk dipahami.

Secara konseptual, setiap bahasa pemrograman menggunakan variabel untuk tujuan di atas. Namun, secara teknis, suatu bahasa pemrograman tertentu dapat memiliki mekanisme yang berbeda dari bahasa pemrograman lain dalam menangani variabel ini.

Hal ini bisa kita lihat, misalnya, dari cara suatu bahasa pemrograman membuat, memberi dan menampilkan nilai, serta memeriksa keberadaan variabel.

Melalui artikel ini, kita akan belajar bagaimana membuat dan menggunakan variabel dalam PHP. Secara khusus, artikel ini ditujukan bagi mereka yang hendak atau baru belajar bahasa pemrograman yang ketika lahir memiliki nama panjang Personal Home Page ini.

Membuat dan Memodifikasi Form di Website dengan Form Builder

01 Mei 2014
Form merupakan salah satu elemen yang umum kita temui pada sebuah website atau blog seperti yang biasa digunakan untuk bagian kotak pencarian, fitur komentar, atau wijet berlangganan artikel via email. Elemen form umum pula digunakan pada halaman login, formulir kontak, serta jajak pendapat atau survei online.

Jika elemen form berbentuk kotak pencarian, maka pengguna akan dengan mudah menelusuri semua informasi yang ada pada halaman website tersebut, cukup dengan mengetikkan kata kunci pada kotak isian yang disediakan.

Jika elemen form berbentuk fitur komentar, maka pengguna akan dapat memberikan tanggapan, pertanyaan, atau pesan apa pun terkait dengan informasi tertentu yang disajikan website bersangkutan.

Elemen form memang digunakan untuk memungkinkan terjadinya interaksi antara website dengan para penggunanya. Melalui elemen ini, website tersebut akan dapat menerima informasi yang dikirimkan pengguna ke server tempat ia berada dengan melibatkan bahasa pemrograman web yang dijalankan di sisi server seperti PHP, ASP, dan JSP.

Belajar PHP secara Otodidak

Belajar PHP sangatlah menyenangkan, paling tidak itu yang saya rasakan sejak pertama kali berkenalan dengan bahasa pemrograman web tersebut kurang lebih tiga tahun lalu.

PHP (Hypertext Preprocessor) merupakan bahasa skrip (scripting language) yang berjalan pada sisi server (server side scripting). Secara spesifik, ia digunakan untuk membuat aplikasi-aplikasi yang diakses melalui browser (seperti: Mozilla, Google Chrome, dan Internet Explorer).

Wordpress, Joomla, dan OpenCart adalah beberapa contoh aplikasi populer yang dibuat menggunakan bahasa pemrograman yang pertama kali ditemukan oleh Rasmus Lerdorf pada 1994 tersebut.

Dengan phpdesktop, kita dapat pula mengunakan PHP untuk membuat aplikasi desktop, meski hal ini bukan sesuatu yang umum dilakukan.

PHP dapat menjadi pilihan pertama bagi siapa pun yang tertarik untuk mempelajari bahasa pemrograman secara umum. Variabel, konstanta, tipe-data, fungsi, array, pengulangan, dan alur-kontrol adalah beberapa konsep dalam bahasa pemrograman komputer yang juga dapat kita temui di PHP.